Dalam bentuk bahasa inggrisnya, "freelance", istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Sir Walter Scott (1771-1832) dari Britania Raya dalam novelnya "Ivanhoe" untuk menggambarkan seorang "tentara bayaran abad pertengahan" atau metafora untuk sebuah "tombak yang bebas" ("free-lance")
menunjukkan bahwa tombak tidak disumpah untuk melayani majikan apapun, bukan bahwa tombak tersedia gratis.
Freelance atau pekerja lepas adalah pekerjaan yang bisa mengerjakan pekerjaannya di rumah tanpa harus bekerja kantoran. Biasanya ia mengerjakan pekerjaan itu bila ada pekerjaan yang ditujukan untuknya. Jadi gajinya pun sebenarnya tidak pasti, tergantung dari pekerjaan yang ia dapatkan.
Bidang yang umum untuk "freelance" meliputi jurnalisme, penerbitan buku, penerbitan jurnal dan bentuk-bentuk menulis, redaktur, redaktur-cetak, pengoreksi-cetak, pengindeksan, penyalin tulisan, programer komputer dan desain grafis, konsultan serta penerjemah.
Praktek tenaga lepas ini sangat bervariasi. Beberapa memerlukan klian mereka menandatangani kontrak tertulis ataupun berdasarkan perjanjian lisan, yang mungkin dilaksanakan melalui sifat pekerjaan tersebut. Beberapa pekerja lepas dapat memberikan perkiraan tertulis dari hasil kerja mereka dan meminta pembayaran di muka dari klien mereka.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya kita dapat survive menjadi "Freelance Artist", berikut beberapa hal penting tersebut:
1. Jangan menunggu adanya event menggambar ataupun event penjualan karya tertentu yang mungkin hanya dapat dihitung dengan jari pertahunnya. Kita harus aktif dalam mencari pekerjaan lain, tidak hanya dari event yang ada saja.
2. Fokus pada pekerjaan dan kemampuan kita. Tidak perlu merasa cemburu atau sirik pada artist lain yang mungkin memang lebih sukses dari pada kita karena mereka telah memulai lebih dulu atau memiliki kemampuan yang jauh dari kita. Kemampuan improve gambar setiap orang membang berbeda-beda tergantung dari berbagai faktor juga seperti waktu luang yang kita miliki, bakat, seberapa sering kita berlatih, pengaruh lingkungan dan lain-lain. Rejeki kita juga akan terhenti kalau kita sibuk membicarakan maupun cemburu pada orang lain.
3. Jangan berpikir negatif tentang art kita sendiri, kita harus percaya diri pada art kita dan yakin bahwa art kita bisa laris. Jangan menyerah jika hanya sekali dua kali gagal membuka jualan jasa gambar (commission). Selagi kita mengerjakan commission dari bermacam-macam orang, kita juga bisa meningkatkan kemampuan menggambar kita, menambah pengalaman maupun portfolio kita.
Jika tidak yakin dengan harga commission kalian, mintalah pendapat dari beberapa orang lain. Jangan terlalu murah dan jangan terlalu mahal. Sesuaikan dengan kemampuan gambar kalian dan usaha kalian dalam mengerjakannya. Jangan sampai kalian keteteran sedangkan hasil tidak sebanding.
4. Kalian harus aktif mempromosikan art kalian, di dalam maupun di luar negri. Jangan hanya terus berputar di dalam negeri saja, karena di luar juga banyak orang yang lebih menghargai karya kalian dengan harga yang tinggi. Kita harus aktif di web-web gambar seperti pixiv, deviantart, fiver, patreon, dll. Jika kita ingin membuka commission di luar negri, kita pun harus mempunyai akun Paypal untuk pembayaran jasa gambar kita tersebut.
5. Jangan lupa, kita harus sering-sering berlatih agar kemampuan kita meningkat dan banyak orang yang tertarik pada gambar kita hingga sering menawarkan banyak pekerjaan. Kita juga harus konsisten dengan deadline yang telah diberikan karena itu adalah hal yang penting bagi customer. Kita tidak boleh mengecewakan mereka dan mengerjakan dengan setengah hati supaya mereka tetap mau berlangganan pada kita karena merasa puas dengan pelayanan kita.
6. Jangan lupa berdoa dan minta penyertaan dari yang di atas ^^
Sekian artikel mengenai bagaimana cara bertahan di dunia Freelance. Semoga dapat bermanfaat, kritik dan saran akan sangat membantu.
No comments:
Post a Comment